Kalangan Jambi- Keputusan untuk mendiskualifikasi Merince Kogoya dari ajang Miss Indonesia 2025 kini menarik perhatian media asing. Salah satu media besar dari India, Hindustan Times, turut menyoroti kasus ini dalam artikel berjudul “Siapa Merince Kogoya? Kontestan Miss Indonesia 2025 Didiskualifikasi karena Video Pro-Israel” yang diterbitkan pada 1 Juli 2025.
Media tersebut menyoroti video lama di Instagram Merince yang memperlihatkan aksinya mengibarkan bendera Israel sambil menyanyi dan berdoa. Video itu, yang diunggah dua tahun lalu, kembali viral dan memicu perdebatan publik, khususnya karena Indonesia dikenal sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel serta mendukung kemerdekaan Palestina.
Dalam artikelnya, Hindustan Times juga menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto pada Mei 2025 yang menyebut Indonesia mungkin akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina. Sentimen pro-Palestina disebut sangat kuat di Indonesia, ditandai dengan demonstrasi besar-besaran dan pengibaran bendera Palestina di berbagai kesempatan.
Baca Juga: Wangi Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Hari yang Gerah
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Merince menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut. Ia menilai pencoretan namanya dari daftar finalis Miss Indonesia tidak adil dan hanya karena video lamanya disalahpahami oleh publik.
"Perjalanan saya selama empat bulan untuk menjadi finalis Papua Pegunungan tidak mudah. Saya harus mengorbankan waktu, tenaga, biaya lebih dari Rp65 juta, bahkan nyawa menjadi taruhan dalam situasi penembakan saat kami mengambil video profil,” tulisnya.
Ia juga menegaskan bahwa aksinya saat itu bukan bentuk dukungan politik terhadap Israel, melainkan bagian dari keyakinan pribadinya sebagai pengikut Kristus.
Baca Juga: Firsta Yufi Tampilkan Tari Jaripah dan Lagu “Rek Ayo Rek” di Ajang Miss Supranational 2025
“Saya hanya menjalankan kepercayaan saya untuk berdoa dan memberkati Israel. Tapi video reels saya dua tahun lalu disebarkan ulang dengan narasi yang menyimpang dari kenyataan,” jelasnya.
Merince turut meminta maaf kepada masyarakat Papua Pegunungan atas polemik yang terjadi. Ia menyebut keputusan panitia Miss Indonesia terlalu cepat dan lebih dipengaruhi tekanan opini publik dibanding penilaian objektif.