Network
KALANGAN JAMBI - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online untuk mencegah praktik ilegal tersebut semakin meluas.
Sebagai bagian dari tugasnya dalam bidang pencegahan di Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring, Kemenkominfo melakukan edukasi dan sosialisasi melalui kolaborasi dengan berbagai kementerian, lembaga pendidikan, serta lembaga-lembaga penyiaran yang beroperasi di Indonesia.
"Sosialisasi dan edukasi terus akan kami lakukan secara masif ke semua lini karena satgas itu kan jelas sekali tugasnya, Kementerian Agama dilibatkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga dilibatkan, sekolah-sekolah kita libatkan," kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu.
Baca Juga: Kemenkominfo Gencar Mengingatkan Masyarakat Melalui SMS Blast untuk Cegah Praktik Judi Online
Budi menyebutkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan operator seluler untuk mengirimkan SMS blast secara rutin setiap hari, mengingatkan masyarakat tentang bahaya judi online.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga berkoordinasi dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) untuk menyiarkan iklan layanan masyarakat tentang bahaya judi online setiap satu jam di siaran radionya.
Diharapkan pengingat-pengingat ini dapat mencapai seluruh lapisan masyarakat dan mencegah lebih banyak orang mencoba judi online yang jelas-jelas merugikan.
Salah satu pesan utama dalam setiap edukasi dan sosialisasi yang disebarkan oleh Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring bentukan Presiden Joko Widodo adalah bahwa pemain judi online pasti mengalami kerugian.
Baca Juga: Menkominfo: Pemberantasan Judi Online dan Pinjol Perlu Upaya Bersama Seluruh Kementerian
“Kesadaran masyarakat ini makin penting harus dibangun, karena para bandar judi online semakin berupaya memperluas pasarnya dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat untuk bermain," kata Budi.
