Waspada Cuaca Ekstrem! Daerah Ini Mulai Memasuki Musim Kemarau

- 2 Mei 2024, 11:26 WIB
Peta musim kemarau tahun 2024 di seluruh wilayah Indonesia.
Peta musim kemarau tahun 2024 di seluruh wilayah Indonesia. /BMKG/

Kalangan Jambi - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa beberapa wilayah di Indonesia akan memasuki awal musim kemarau 2024 dari Mei hingga Agustus mendatang. Prediksi tentang hal ini telah diumumkan pada bulan Maret 2024.

“Prediksi musim kemarau 2024 pada 699 ZOM di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66 persen),” kata keterangan dalam situs BMKG, dikutip pada Kamis, 2 Mei 2024.

“Selama musim kemarau 2024, sebagian besar daerah diprediksi mengalami sifat hujan normal yaitu sebanyak 358 ZOM (51,22 persen),” ujarnya melanjutkan. Berikut merupakan rincian daerah yang memasuki awal musim kemarau pada bulan ini;

  • Sumatera: Sebanyak 11 ZOM terjadi di Mei 2024 dasarian I – III
  • Jawa: Sebanyak 102 ZOM terjadi di Mei 2024 dasarian I – III
  • Bali: Sebanyak 10 ZOM terjadi pada Mei 2024 dasarian I – III
  • Sulawesi: Sebanyak 2 ZOM terjadi di Mei 2024 dasarian II- III
  • Maluku dan Papua: Sebanyak 8 ZOM terjadi di Mei 2024 dasarian I – III

Sementara di Kalimantan, awal musim kemarau diprediksi baru terjadi pada Juni hingga Agustus 2024.

Baca Juga: Harga Pasaran Booth Container untuk Jualan Jajanan Kekinian dan UMKM

Cuaca Ekstrem

Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani telah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem saat peralihan musim, seperti hujan lebat berdurasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.

“Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari,” ucapnya.

“Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan,” tuturnya.

Terkait dengan suhu udara di Indonesia yang terasa panas belakangan ini, Deputi Bidang Meteorologi BMKG pun menjelaskan penyebabnya.

Halaman:

Editor: Halim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah