Waspada Polusi! Dampak Membahayakan Pernapasan Anak di Masa Depan

- 2 Juli 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi. Anak sakit campak atau measles
Ilustrasi. Anak sakit campak atau measles //Pexels/MART PRODUCTION//

KALANGAN JAMBI - Peneliti dari Keck School of Medicine di USC menemukan bahwa paparan polusi udara selama masa kanak-kanak terkait dengan masalah paru-paru, yang kemudian berhubungan dengan masalah pernapasan di masa dewasa.

Polusi udara juga terkait dengan berbagai masalah kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, pneumonia, dan katarak.

Anak-anak yang terpapar polusi udara berisiko lebih tinggi terkena bronkitis di kemudian hari.

 Baca Juga: Manfaat Ganda Jalan Kaki dan Bersepeda: Menjaga Kebugaran Usai Beribadah Haji

"Kami menduga bahwa dampak yang dapat diamati pada kesehatan pernapasan anak-anak ini akan menjelaskan hubungan antara paparan polusi udara pada anak-anak dan kesehatan pernapasan saat dewasa. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa paparan polusi udara pada anak-anak memiliki dampak yang lebih halus pada sistem pernapasan kita yang masih berdampak pada kita di masa dewasa," kata penulis korespondensi Erika Garcia seperti dilaporkan laman Medical Daily, Senin (1/6).

Temuan ini berasal dari studi komprehensif yang melacak kelompok warga California Selatan dari usia sekolah hingga puluhan tahun hingga dewasa.

Penelitian ini melibatkan 1.308 peserta dari Children's Health Study. Pada usia rata-rata 32 tahun saat evaluasi dewasa, para peneliti menanyakan tentang gejala bronkitis terkini seperti bronkitis, batuk kronis, atau hidung tersumbat dengan dahak yang tidak terkait dengan flu. Sekitar 25 persen peserta melaporkan mengalami gejala-gejala ini dalam setahun terakhir.

 Baca Juga: Hindari Burnout dan Konflik: Lima Kiat Membangun Mentalitas Positif di Tempat Kerja

Para peneliti mencatat bahwa hubungan antara paparan polusi udara pada masa kanak-kanak dan gejala bronkitis pada masa dewasa tetap ada bahkan setelah disesuaikan dengan gejala asma atau bronkitis di awal kehidupan.

Mereka menemukan bahwa gejala bronkitis berhubungan dengan paparan dua jenis polutan sejak lahir hingga usia 17 tahun. Salah satu jenisnya meliputi partikel halus dari sumber seperti debu, serbuk sari, abu kebakaran hutan, emisi industri, dan gas buang kendaraan.

Halaman:

Editor: Halim

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah