Studi tentang Kurban 2024: Bukan Hanya Ibadah, Tapi Juga Pendorong Ekonomi Rp28 Triliun!

- 7 Juni 2024, 20:35 WIB
Hasil Studi Mengenai Kurban Menurut IDEAS
Hasil Studi Mengenai Kurban Menurut IDEAS /ANTARA /

Kalangan Jambi - Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menyatakan bahwa pelaksanaan kurban oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2024 memiliki potensi ekonomi sebesar Rp 28,2 triliun.

Jumlah rumah tangga yang berpotensi ikut berkurban pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 2,16 juta.

Peneliti IDEAS, Tira Mutiara, dalam keterangannya pada hari Jumat, menyatakan bahwa potensi kurban tahun 2024 meningkat lebih dari tiga setengah triliun rupiah dibandingkan tahun sebelumnya (2023), yang mencapai Rp 24,5 triliun dari 2,08 juta rumah tangga. Selain itu, pada tahun 2024 juga terdapat peningkatan jumlah pekurban sekitar 80 ribu rumah tangga.

 Baca Juga: Jalan Layang Simpang Mayang-Angso Duo Diusulkan ke Pusat, Kalau Jadi Bisa Urai Macet di Jambi

Tira mengatakan kebutuhan terbesar dari 2,16 juta kelompok masyarakat yang berkurban adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor.

Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20 kg sampai 80 kg dengan berat karkas 41 persen serta berat sapi-kerbau antara 250 kg sampai 750 kg dengan berat karkas 57 persen, maka potensi ekonomi kurban 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak itu setara dengan 117,2 ribu ton daging.

Walaupun secara umum potensi ekonomi dari kurban yang dijalankan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan, namun kelompok masyarakat yang berpotensi kurban kambing-domba dengan bobot 20 kg hingga 40 kg per ekor turun.

Baca Juga: Membuat Daging Kurban Lezat dan Empuk: Tips Praktis dan Mudah Diterapkan

"Turun sekitar tujuh persen dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban, kelompok itu merupakan masyarakat kelas menengah,” kata Tira.

Secara kontradiktif, pihaknya pun menemukan adanya kenaikan data masyarakat yang berpotensi berkurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas kaya.

Halaman:

Editor: Halim

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah