Serangan Israel Pada Iran Berdampak Pada Rute Penerbangan Maskapai, Sejumlah Pesawat Mengubah Arah Perjalan

- 20 April 2024, 05:53 WIB
Ilustrasi pesawat/ Foto Reuters
Ilustrasi pesawat/ Foto Reuters /

 

 

 

 

Kalangan Jambi -Sejumlah maskapai penerbangan mengubah jalur penerbangan di Irak, membatalkan beberapa penerbangan, mengalihkan ke bandara alternatif dan mengembalikan pesawat ke titik keberangkatan, pada Jum'at 19 April 2024.

Hal tersebut dilakukan karena penutupan wilayah udara dan bandara serta masalah keamanan serangan Israel terhadap Iran. 

Iran menutup bandaranya di Teheran, Shiraz dan Isfahan setelah serangan itu dan mengizinkan penerbangan dari bagian barat wilayah udaranya selama beberapa jam setelah serangan itu, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.

Baca Juga: TNI AL Gelar Latihan Evakuasi Medis Udara di Pelabuhan Lebanon

Pada pukul 04.45 GMT bandara dan wilayah udara telah dibuka kembali, dan pemberitahuan penutupan yang diposting di database Administrasi Penerbangan Federal AS telah dihapus.

Sebelum bandara dibuka kembali, Flydubai mengatakan telah membatalkan penerbangan Jumat ke Iran. Salah satu penerbangan sebelumnya kembali ke Dubai, katanya.

Penerbangan Iran Air dari Roma ke Teheran dialihkan ke Ankara, Turki, menurut Flightradar 24.

Lufthansa Jerman (LHAG.DE) membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv dan Erbil hingga Sabtu dan mengatakan akan terbang di sekitar wilayah udara Irak pada periode yang sama. 

"Keselamatan penumpang dan awak selalu menjadi prioritas utama,” katanya.

United Airlines (UAL.O), mengatakan akan membatalkan penerbangan hariannya dari Newark ke Tel Aviv hingga 2 Mei, sementara Air Canada (AC.TO), membuka tab barumengatakan pihaknya menghentikan operasi ke dan dari Tel Aviv hingga akhir Juni.

Emirates, Flydubai, Turkish Air, Wizz Air Abu Dhabi dan Belavia termasuk di antara maskapai penerbangan yang terus terbang di wilayah udara Iran yang masih terbuka pada jam-jam awal setelah serangan pada Jumat pagi, menurut situs pelacakan. 

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Memicu Harga BBM Naik, Pemeriksaan Dinilai Akan Dilema

“Kami memantau situasi dengan cermat dan akan melakukan perubahan pada jalur penerbangan kami dengan berkonsultasi dengan otoritas terkait,” kata Flydubai dalam sebuah pernyataan.

Penutupan wilayah udara dan bandara di Iran menambah minggu yang sulit bagi maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai setelah curah hujan yang tinggi di Uni Emirat Arab.

Pada hari Jumat, bandara utama Dubai, salah satu bandara tersibuk di dunia, mengatakan akan membatasi jumlah penerbangan yang tiba selama dua hari, karena bandara tersebut berupaya mengatasi penumpukan penumpang tiga hari setelah badai. 

Sejak Selasa, 1,478 penerbangan telah dibatalkan ke dan dari Dubai, sekitar 30% dari seluruh penerbangan, menurut FlightRadar24.

Banyak maskapai penerbangan Barat dan Asia telah menjauhi Iran dan wilayah udaranya sebelum serangan Israel, yang terjadi beberapa hari setelah serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel.

Lufthansa pada hari Rabu memperpanjang penangguhan penerbangan ke Teheran hingga akhir bulan, dengan alasan kekhawatiran keamanan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Qantas Airways Australia (QAN.AX), mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya mengubah rute penerbangan antara Perth dan London karena kekhawatiran mengenai Timur Tengah, dan menambahkan penghentian bahan bakar di Singapura karena menghindari wilayah udara Iran.

China Airlines Taiwan (2610.TW), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “terus memperhatikan situasi seiring berkembangnya dan merencanakan rute yang paling tepat sesuai dengan rekomendasi dari Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa”.

EVA Air Taiwan (2618.TW), mengatakan kepada Reuters bahwa penerbangannya telah menghindari wilayah udara Iran.

Etihad Airways, yang tidak terbang ke Iran, mengatakan pihaknya “terus memantau perkembangan keamanan dan wilayah udara, keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami dan kami tidak akan pernah mengoperasikan penerbangan kecuali jika aman untuk melakukannya.”

 

 

Editor: Halim

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah