Menghadapi Cuaca Panas di Tanah Suci: Tips Jitu Menghindari Kaki Melepuh bagi Jemaah Haji

- 10 Juni 2024, 11:00 WIB
Untuk menghindari sengatan matahari, jemah haji dari berbagai negara menggunakan topi atau pauyung saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah, di Masjidilharam, Minggu, 2 Juni 2024. Pasalnya suhu udara di Mekah saat ini bisa mencapai 44 derajat celsius pada siang hari.* -
Untuk menghindari sengatan matahari, jemah haji dari berbagai negara menggunakan topi atau pauyung saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah, di Masjidilharam, Minggu, 2 Juni 2024. Pasalnya suhu udara di Mekah saat ini bisa mencapai 44 derajat celsius pada siang hari.* - /Eri Mulyani/

KALANGAN JAMBI -Kaki melepuh menjadi permasalahan umum yang dialami jemaah haji saat beribadah di Tanah Suci. Suhu ekstrem di Makkah, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), dapat mencapai 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, penting bagi jemaah untuk memperhatikan kondisi kaki mereka dan menggunakan alas kaki.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, mengingatkan jemaah untuk selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan. "Penggunaan alas kaki adalah keharusan demi terhindar dari kaki melepuh akibat cuaca panas," ujarnya.

Selain itu, saat beribadah di masjid, jemaah disarankan untuk membawa alas kaki ke dalam tas agar tidak hilang atau terlupa. "Jangan tinggalkan alas kaki di luar pintu masjid. Simpan dalam tas dan bawa masuk ke dalam masjid, serta simpan dekat tempat Anda duduk," kata Liliek di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Baca Juga: Ibadah Haji Aman dan Nyaman: Pemerintah Arab Saudi Perkuat Pengamanan Jamaah Calon Haji

Liliek juga menyarankan agar jemaah menghafalkan nomor rak sandal di masjid dan tidak menitipkan alas kaki kepada teman untuk menghindari kehilangan. Jika alas kaki hilang atau terlupa, jemaah harus segera menghubungi petugas yang berjaga di area masjid dan tidak berjalan tanpa alas kaki.

Pemerintah telah menyiapkan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) yang bertugas di Masjid Nabawi, Masjidil Haram, serta berkeliling ke sektor hotel jemaah. Tim ini siap memberikan bantuan, termasuk menyediakan sandal bagi jemaah yang membutuhkannya.

Bagi jemaah yang mengalami kaki melepuh, Liliek menyarankan pertolongan pertama dengan mengguyur air mengalir ke telapak kaki selama 20 menit untuk menghentikan panas, kemudian segera membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Lama perawatan kaki melepuh tergantung pada luas dan derajat luka, dengan penyembuhan yang bisa lebih lama pada penderita diabetes.

Baca Juga: Selama Puncak Haji 11-14 Juni, Operasional Bus Shalawat Diberhentikan

Jemaah haji dengan diabetes disarankan untuk ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan kaki, sering mencuci kaki dan sela-sela jari, serta menggunakan pelembab untuk menjaga kulit tetap lembab dan mencegah pecah-pecah. "Penderita diabetes sebaiknya menggunakan alas kaki yang aman dan nyaman, serta memperhatikan kondisi kaki secara berkala," tambah Liliek.

Liliek juga mencatat bahwa meski kaki melepuh akibat berjalan tanpa alas kaki tidak dikelompokkan secara khusus dalam data statistik penyakit haji, penting bagi jemaah untuk menjaga alas kaki mereka dengan baik dan mengikuti tips yang disarankan untuk mencegah cedera.

Editor: Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah