PDN Mengalami Serangan Ransomware, Pakar Ungkap Adanya Kesalahan Teknis

- 25 Juni 2024, 12:56 WIB
Apa itu Ransomware Braincipher, Serangan Server PDN yang Mengganggu Layanan Publik di Indonesia
Apa itu Ransomware Braincipher, Serangan Server PDN yang Mengganggu Layanan Publik di Indonesia /

KALANGAN JAMBI - Hingga Minggu, 23 Juni 2024, server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 masih mengalami gangguan yang berimbas ke sejumlah layanan publik. Melihat lamanya gangguan yang terjadi sejak Kamis, 20 Juni 2024 tersebut, insiden ini diduga terjadi akibat serangan ransomware.

Pakar Keamanan Siber, Ismail Hakim, menyatakan bahwa jika gangguan server PDN hanya disebabkan oleh masalah umum atau kesalahan teknis, data center tersebut seharusnya sudah pulih beberapa waktu lalu, mengingat adanya Service Level Agreement.

“Sangat tidak bijaksana apabila PDN yang menangani banyak infrastruktur critical bisa down selama ini. Maka, hal itu yang membuat banyak pakar keamanan siber menganggap insiden ini disebabkan ransomware,” ucap Ismail, Minggu, 23 Juni 2024.

Baca Juga: Pengusaha di Kota Jambi Mengaku Ditipu Oleh Ketua Parpol, Mobil Fortuner Dibawa Kabur Sejak 2023

Dia percaya bahwa Kemenkominfo -sebagai kementerian yang menaungi PDN dan melakukan governance terhadap arus informasi di Indonesia memiliki talent dan sistem keamanan yang baik. PDN sendiri sebagai data center nasional, seharusnya sudah memiliki sertifikasi terkait keamanan informasi dan sistem manajemen data center.

Sehingga, apabila PDN sampai terkena serangan semasif ini, maka ada satu atau lebih elemen keamanan siber yang kurang optimal. Elemen-elemen tersebut adalah pada governance, identifikasi, preventif, deteksi ancaman, respons terhadap ancaman, ataupun recovery.

Ismail menyebutkan, biasanya proses recovery serangan ransomware akan sangat bergantung dari kesiapan “korbannya”. Jika tidak ada persiapan, maka akan memberikan kerugian finansial secara masif. Bahkan, bisa jadi data awal tidak dapat dikembalikan sama sekali.

Baca Juga: SYL Ungkap Telah Memberikan Uang Sejumlah Rp1,3 Miliar Kepada Firli Bahuri.

CEO sekaligus Founder Cyberkarta, salah satu startup di bidang cyber security tersebut, menilai bahwa PDN belum memiliki proses recovery yang baik dan teruji untuk menjaga availabilitas atau ketersediaan sistem.

“Sebelum terjadi insiden, seharusnya PDN memiliki proses yang teruji dan terdokumentasi untuk menjaga layanan tetap berjalan, sebagai satu lapisan pertahanan terhadap dampak insiden serangan siber,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Halim

Sumber: pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah